Selasa, 11 Februari 2014

problematika membaca

مُشْكِلَاتٌ قِرَائِيَّةٌ
PROBLEMATIKA MEMBACA

قَدْ يُوَاجِهُ مُتَعَلِّمُ الْعَرَبِيَّةِ بَعْضَ الْمُشْكِلَاتِ فِيْ قِرَاءَتِهَا. وَمِنْ هذِهِ الْمُشْكِلَاتِ مَا يَلِيْ:
Terkadang seorang pelajar bahasa ‘Arab menghadapi problematika dalam membaca. Diantara problematika tersebut adalah sebagai berikut :
الْحُرُوْفُ الزَائِدَةُ. تُوْجَدُ فِيْ حَالَاتٍ مَحْدُوْدَةٍ فِيْ الْكِتَابَةِ الْعَرَبِيَّةِ حُرُوْفٌ تُكْتَبُ وَلَاتُلْفَظُ, مِثْلُ الْأَلِفِ فِيْ (ذَهَبُوْا) وَالْأَلِفِ فِيْ (زَاهِدًا) وَالْوَاوِفِيْ (عَمْرٌو). وَقَدْتُسَبِّبُ مِثْلُ هذِهِ الْحُرُوْفِ صُعُوْبَةً لَدَى بَعْضَ الْمُتَعَلِّمِيْنَ.
1.      Huruf zaidah (tambahan)
Pada situasi tertentu dalam bahasa ‘Arab ditemukan huruf huruf yang tertulis namun tidak terbaca. Seperti alif pada lafadz ذهبوا , alif pada lafadz زاهدا, wawu pada lafadz عمرو. Dan terkadang huruf huruf seperti ini menyebabkan kesulitan bagi sebagian para pelajar.
الْحُرُوْفُ الْمَقْلُوْبَةُ. بَعْضُ الْحُرُوْفِ لَاتُقْرَأُ كَمَا هِيَ مَكْتُوْبَة, بَلْ يَجِبُ قَلْبَهَا إِلَى صَوْتٍ آخَرَوَفْقًا لِنِظَامٍ ثَابِتٍ. مِثَالُ ذلِكَ اللَّامُ قَبْلَ الْحُرُوْفِ الشَمْسِيَّةِ, إِذْيَجِبُ قَلْبُ هذِهِ اللَّامِ إِلَى صَوْتٍ يُشَبِّهُ صَوْتَ الْحَرْفِ التَّالِيْ ثُمَّ يُدْغَمُ الصَوْتَانِ مَعًا, كَمَا فِيْ كَلِمَةِ (الشَمْسُ). وَقَدْيَقْرَأُبَعْضُ الْمُتَعَلِّمِيْنَ هذِهِ الْكَلِمَةَ نَاطِقِيْنَ اللَّامَ دُوْنَ قَلْبٍ, وَهذَا بِالطَبْعِ مُخَالِفٌ لِلنُطْقِ الصَحِيْحِ.
2.      Huruf maqlubah (yang diubah)
Sebagian huruf tidak dibaca sesuai dengan tulisannya, akan tetapi harus mengubahnya pada suara lain yang sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan. Seperti huruf lam (yang terletak) sebelum huruf syamsiyah, maka harus mengubah huruf lam tersebut pada suara yang menyerupai huruf setelahnya kemudian mengidghamkan kedua suara tersebut bersamaan, sebagaimana pada frase الشمس. Terkadang sebagian para pelajar membacanya seraya melafalkan lam tanpa mengubahnya. Dan pastinya hal ini menyalahi pengucapaan yang benar.
الْأَصْوَاتُ الْمُشْكِلَةُ. يَجِدُ كَثِيْرٌمِنَ الْمُتَعَلِّمِيْنَ صُعُوْبَةً فِيْ نُطْقِ بَعْضِ الْأَصْوَاتِ الْعَرَبِيَّةِ وَخَاصَّةً الْأَصْوَاتِ الطَبَقِيَّةِ (ك, خ, غ) وَالْأَصْوَاتِ الْحَلْقِيَّةِ (ق, ح, ع) وَالْأَصْوَاتِ الْمُفَخَّمَةِ (ط, ض, ص, ظ). وَهذِهِ الْمُشْكِلَةُ تَظْهَرُفِيْ أَثْنَاءِالْقِرَاءَةِ الْجَهْرِيَّةِ, وَلَاتَظْهَرُفِيْ أَثْنَاءِالْقِرَاءَةِ الصَّامِتَةِ.
3.      Suara suara yang sukar
Mayoritas para pelajar menemui kesulitan dalam pengucapan sebagian suara suara bahasa ‘Arab, khususnya suara at thabqiyyah (ك خ غ)  al halqiyyah (ق ح ع) al mufakhkhamah   (ط ض ص ظ). Problema ini akan nampak di tengah tengah qiro’ah jahriyyah, tidak  qiro’ah shomitah.
اخْتِلَافُ الْإِتِّجَاهِ. كَثِيْرٌمِنَ اللُّغَاتِ تُكْتَبُ وَتُقْرَأُ مِنَ الْيَسَارِإِلَى الْيَمِيْنِ. أَمَّا الْعَرَبِيَّةُ فَتُكْتَبُ وَتُقْرَأُ مِنَ الْيَمِيْنِ إِلَى الْيَسَارِ. فَإِذَا كَانَتْ اللُّغَةُ الْأُمُّ لِلْمُتَعَلِّمِ مِنَ النَوْعِ الْأَوَّلِ, فَإِنَّهُ يَجِدُ بَعْضَ الصُعُوْبَةِ فِيْ التَعَوُّدِعَلَى الْإِتِّجَاهِ الْجَدِيْدِ بِالنِّسْبَةِ إِلَيْهِ. وَلَكِنْ هذِهِ لَيْسَتْ مُشْكِلَةً صَعْبَةً, إِذْ سُرْعَانُ مَا يَتَغَلَّبُ الْمُتَعَلِّمُ عَلَى هذِهِ الصُعُوْبَةِ وَ تَتَكَيَّفَ عَيْنَاهُ وَحَرَكَاتِهِمَا مَعَ الْمَوْقِفِ الْجَدِيْدِ وَالْإِتِّجَاهِ الْجَدِيْدِ.
4.      Kontradiksi ittijah (arah)
Mayoritas bahasa dibaca dan ditulis dari kiri ke kanan. Adapun bahasa ‘Arab itu ditulis dan dibaca dari kanan ke kiri. Jika bahasa ibu si pelajar adalah kategori yang pertama, maka ia akan menemui sebagian kesulitan pada pembiasaan arah baru yang sama. Akan tetapi ini bukanlah problem yang sulit, karena si pelajar akan bisa mengatasinya dengan cepat, dan bisa mengadaptasikan mata serta gerakannya sesuai tempat pemberhentian dan arah yang baru.
الْبَطْءُ الْقِرَائِيِّ. بَعْضُ الْمُتَعَلِّمِيْنَ يُوَاجِهُ مُشْكِلَةً فِيْ سُرْعَةِ الْقِرَاءَةِ, فَهُوَ يَقْرَأُ بِبُطْءٍ شَدِيْدٍ وَكَأَنَّهُ يَقْرَأُحَرْفًاحَرْفًا أَوْمَقْطَعًا مَقْطَعًا أَوْكَلِمَةً كَلِمَةً. وَالْمَطْلُوْبُ هُوَ أَنْ يَقْرَأَ وَحْدَاتٍ كَبِيْرَةً. وَبِالطَبْعِ يَجِبُ أَلاَّ تَكُوْنَ السُرْعَةُ عَلَى حِسَابِ الْإِسْتِيْعَابِ, لِأَنَّ الْمُرَادَ هُوَ قِرَاءَةٌ سَرِيْعَةٌ مَصْحُوْبَةٌ بِدَرَجَةٍ عَالِيَةٍ مِنَ الْإِسْتِيْعَابِ.
5.      Kelambanan membaca
Sebagian para pelajar menghadapi problem kadar kecepatan membaca. Ia membaca dengan sangat pelan seakan akan membaca huruf perhuruf, perpotongan kata, atau perkata. Padahal ia dituntut membaca dalam unit besar. Dan seharusnya kadar kecepatan membaca tidak disamakan dengan pemahaman (yang ia peroleh). Karena tujuannya adalah membaca cepat disertai dengan kwalitas pemahaman yang tinggi pula.
الْقِرَاءَةُ الْجَهْرِيَّةُ. بَعْضُ الْمُتَعَلِّمِيْنَ لَا يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَقْرَأَ قِرَاءَةً صَامِتَةً, فَهُوَحِيْنَ يُفْتَرَضُ فِيْهِ أَنْ يَفْعَلَ ذلِكَ نَرَاهُ يَهْمَسُ أَوْ يُحَرِّكُ شَفَتَيْهِ أَوْ يَقْرَأُ قِرَاءَةً جَهْرِيَّةً. وَكُلُّ هذَا لَيْسَ بِقِرَاءَةٍ صَامِتَةٍ.  مِثْلُ هذَا الْمُتَعَلِّمِ الَّذِيْ لَايَسْتَطِيْعُ أَنْ يَقْرَأَ قِرَاءَةً صَامِتَةً يَكُوْنُ فِيْ الْعَادَةِ قَارِئًا بَطِيْئًا فِيْ سُرْعَتِهِ, كَمَا أَنَّ جَهْرَهُ فِيْ الْقِرَاءَةِ يَنْقُصُ مِنْ دَرَجَةِ اسْتِيْعَابِهِ.
6.      Qiro’ah Jahriyyah
Sebagian para pelajar tidak mampu membaca dalam hati, manakala ia diharuskan melakukannya maka kita akan melihatnya berdesis, menggerak gerakkan kedua bibir, atau bahkan membaca keras. Dan semua ini bukanlah qiro’ah shamitah. Pelajar semacam ini yang tidak mampu membaca dalam hati biasanya kadar kecepatan bacaannya lamban, sebagaimana latangnya bacaan pelajar tersebut akan mengurangi tingkat pemahamannya.
التَّرَاجُعُ الْبَصَرِيُّ. بَعْضُ الْقَارِئِيْنَ يَكْثُرُمِنْ إِرْجَاعِ بَصَرِهِ إِلَى الْكَلِمَاتِ وَالسُطُوْرِ الَّتِيْ قَرَأَهَا. وَمِثْلُ هذَاالتَرَاجُعِ قَدْ يَلْزَمُ أَحْيَانًا لِلتَّأَكُّدِ مِنْ كَلِمَةٍ أَوْ مَعْنًى أَوْعَلَاقَةٍ, وَلَكِنَّهُ يَجِبُ أَلَايَزِيْدُ عَنِ الْحَدِّ الْمَقْبُوْلِ لِأَنَّهُ إِنْ زَادَ يُؤَدِّ إِلَى بُطْءٍ قِرَائِيٍّ غَيْرِمَحْمُوْدٍ.
7.      Pengulangan penglihatan
Sebagian para pembaca sering mengulang kembali penglihatannya pada beberapa kata dan baris yang ia baca. Pengulangan seperti ini acapkali ia butuhkan untuk menaukidi kata, ma’na, atau ‘alaqah (hubungan satu kata dengan kata yang lain). Akan tetapi ia tidak seharusnya menambah batas yang diterima, sebab jika ia menambahi akan  menyebabkan kelambatan membaca yang tidak baik.
التَثْبِيْتُ الْبَصَرِيُّ. بَعْضُ الْقَارِئِيْنَ يُحَدِّقُ طَوِيْلًا فِيْ الْوَحْدَةِ الْمَقْرُوْءَةِ وَلَايَجْعَلُ عَيْنَهُ تَنْطَلِقُ إِلَى أَمَامٍ بِالسُرْعَةِ الْمَطْلُوْبَةِ. وَمِثْلُ هذَاالتَثْبِيْتِ يُؤَدِّيْ إِلَى ضِيَاعِ الْوَقْتِ وَبُطْءِ الْقِرَاءَةِ.
8.      Tetapnya pandangan
Sebagian para pembaca memandang unit/objek bacaan dengan lama dan tidak mengalihkan matanya ke depan dengan kadar kecepatan yang diminta. Tetapnya pandangan seperti ini menimbulkan tersia sianya waktu dan lambannya membaca.
ضَيْقُ الْمَدَى الْبَصَرِيِّ. بَعْضُ الْقَارِئِيْنَ يَكُوْنُ مَدَاهُمْ الْبَصَرِيِّ ضَيْقًا فِيْ الْقِرَاءَةِ. وَيُقْصَدُ بِالْمَدَى الْبَصَرِيِّ هُنَا عَدَدُ الْكَلِمَاتِ الْمَكْتُوْبَةِ الَّتِيْ تَلْتَقِطُهَا الْعَيْنُ فِيْ النَظْرَةِ الْوَاحِدَةِ. وَيُمْكِنُ أَنْ نُسَمِّيْهِ اللُّقَطَةَ الْبَصَرِيَّةَ. وَكُلَّمَا زَادَ هذَا الْمَدَى, كَانَ الْقَارِئِ أَسْرَعَ فِيْ عَمَلِيَّةِ الْقِرَاءَةِ.
9.      Sempitnya batas penglihatan
Sebagian para pembaca memiliki keterbatasan ujung pandang membaca. Dan yang dimaksud batas penglihatan /ujung pandang di sini adalah jumlah kata yang dapat ditangkap oleh mata dalam satu kali penglihatan. Dan bisa kita katakan sebagai objek pandangan. Manakala batas tersebut bertambah, maka ia juga lebih cepat dalam proses membaca.
الْمُفْرَدَاتُ. قَدْ يُلَاقِيْ الْقَارِئُ مُشْكِلَةً أُخْرى عَنْ طَرِيْقِ الْمُفْرَدَاتِ غَيْرِالْمَأْلُوْفَةِ الَّتِيْ يُصَادِفُهَا فِيْ النَّصِّ الْقِرَائِيِّ, الْأَمْرُ الَّذِيْ يُعِيْقُهُ فِيْ اسْتِيْعَابِ مَا يَقْرَأُ. وَلِذلِكَ, عَلَى الْمُعَلِّمِ أَنْ يُسَاعِدَ الطَالِبَ فِيْ التَّغَلُّبِ عَلَى هذِهِ الصُعُوْبَةِعَنْ طَرِيْقِ إِعْدَادِهِ مُسْبِقًا لِقِرَاءَةِ نَصٍّ جَدِيْدٍ وَتَعْلِيْمِهِ الْمُفْرَدَاتِ الْجَدِيْدَةِ فِيْ النَّصِّ الْجَدِيْدِ.
1 Kosakata

Terkadang si pembaca menemui problem lain dari aspek kosa kata yang tidak biasa (irregular verb), yang ia jumpai pada naskah bacaan, hal yang menghalanginya memahami bacaan. Oleh karena itu seorang pengajar harus membantu anak didiknya dalam mengatasi kesulitan ini, dengan cara mempersiapkan naskah bacaan baru terlebih dahulu dan mengajarkan kosakata baru pada naskah tersebut. ( diambil dari  Al-Khuli,Muhammad Ali, أساليب تدريس اللغة العريسة, Riyadh: al-Mamlakah al-‘Arabiyah al-Su’udiyah, 1982)

pishing, hati-hati dari serangan kejahatan dunia maya (cybercrime)

  Teman-teman sudah tahu apa itu pishing???

Pishing adalah bentuk kejahatan cyber yang dirancang untuk mengecoh orang lain agar memberikan data-data pribadinya ke situs yang disiapkan oleh pelaku. situs tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai situs resmi milik perusahaan tertentu. korban kemudian diminta memberikan data-data pribadinya di situs palsu tersebut. data-data pribadi tersebut dapat berupa user ID, password, PIN, dan sebagainya. data-data pribadi tersebut kemudian digunakan oleh peaku untuk hal-hal yang dapat merugikan korbannya.
Pisher menggunakan berbagai teknik untuk mengelabui pengguna dalam mengakses situs web palsu, seperti mengirim email yang berpura-pura mengatas namakan dirinya dari pihak bank.. email ini sering mneggunakan logo-logo yg sah, gaya bisnis yg baik dan sering spoof header email agar terkesan dirinya benar-benar dari pihak bank yg sah. Secar umum, surat-surat ini menginformasikan ulang informasi pengguna mereka. Ketika penerima mengklik link dlm email, mereka diarahkan ke website [also, di mana mereka akan diminta untuk membocorkan informasi pribadi mereka.
Bagaimana agar teman-teman bisa melindungi diri dr serangan PISHING ?
Ada bebrapa langkah yg dpt teman-teman ambil utnuk melindungi computer Anda dari ancaman Cyber saat ini. Mengikuti petunjuk sederhana di bawah ini akan membantu mengurangi resiko serangan.
1.       Berhati-hatilah terhadap setiap pesan email yg meminta informasi pribadi. Ini sgt tidak mungkin bahwa bank Anda akan meminta informasi tsb. Melalui email.vjika ragu, hubungi mereka untuk mengecek!
2.       Jgn melengkapi formulir dalam pesan email yg meminta informasi pribadi. Hanya masukkan informasi tsb dengan menggunakan situs Web aman. Periksa URL apakah dimulai dengan ‘https://’, bukan hanya ‘http://’. Cari symbol kunci pada sudut kanan bawah dari web browser dan klik dua kali untuk memeriksa keabsahan sertifikat digital. Atau sebagai alternative, menggunakan telepon untuk melakukan kegiatan bank Anda.
3.       Segera melaporkan apapun yg mencurigakan kepada bank Anda.
4.       Jangan menggunakan link dalam pesan email untuk membuat halaman web. Sebaliknya, ketika URL ke browser web Anda.
5.       Periksa apakah anti-virus blok program situs pishing, atau pertimbangkan untuk menginstal web browser tool bar yg memberitahu Anda teradap serangan pishing dikenal.
6.       Periksa rekening bank Anda secara teratur (termasuk kartu debet dan kredit, rekening bank, dll), untuk memastikan bahwa transaksi tg terdaftar sah.
7.       Pastikan bahwa Anda menggunakan versi terbaru dari browser web Anda.

OK, sudah faham teman-teman??? Berhati-hatilah, jgn mudah memberikan data pribadi jika belum kenal ya ^_^.