Demi menjaga kerahasiaan identitas lembaga maka selanjutnya kami tulis nama lembaga dengan MTs. X
CONTOH PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Optimalisasi Metode Jahriyah
Dalam Pemahaman Mata Pelajaran Qiroatul Kitab
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan pendahuluan secara berururtan meliputi
subbab sebagai berikut: A. Latar Belakang; B. Rumusan Masalah; C. Tujuan
Penelitian; D. Manfaat Penelitian
A.
Latar Belakang
Pondok
pesantren salaf merupakan satu-satunya lembaga yang masih mempelajari
kitab-kitab klasik (bc. Kitab kuning). Peranan kitab klasik tersebut sangat
penting sekali bagi para penghuni pesantren salaf khususnya dan umumnya bagi
seluruh umat manusia, sebab banyak sekali permasalahan-permasalahan yang
terjadi dalam kehidupan ini dan kita membutuhkan sebuah pedoman untuk bisa
menyelesaikannya, di dalam kitab-kitab tersebutlah banyak sekali mutiara yang
terpendam dan membutuhkan keahlian, ketelitian, keuletan dan kesabaran untuk bisa menemukannya. Namun
perkembangan pelaksanaan pembelajaran kitab klasik tidak lepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan baik dalam penguasaan mufrodat, pembiasaan, pemahaman
atau lainnya. Dan ketiga hal tersebut merupakan hambatan yang paling sering
dialami oleh peserta didik. Sehingga hasil materi tersebut tidak bisa
didapatkan secara maksimal.
Berpijak dari latar belakang di atas maka perlu kiranya diadakan suatu
penelitian pendidikan, dalam hal ini penulis akan mengangkat suatu topik: “ Optimalisasi Metode Jahriyah dalam Pemahaman
Mata Pelajaran Qiroatul Kitab pada Siswi Kelas XII MTs. X Tahunn Pelajaran 2013/2014 ”.
B.
Rumusan Masalah
Dari paparan
latar belakang di atas penulis akan mengambil beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apakah penggunaan metode Jahriyah dapat meningkatkan hasil
belajar siswi kelas XII MTs. Xdalam mata pelajaran Qiroatul Kitab?
2.
Bagaimana cara mengoptimalisasikan metode Jahriyah pada mata
pelajaran Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII
MTs. X?
C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di
atas, maka penulis akan merumuskan penelitian ini dengan tujuan sebagai
berikut:
1.
Mengetahui sejauh mana peran metode Jahriyah dalam mata pelajaran
Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII MTs.
X
2.
Mengetahui cara pengoptimalisasian metode Jahriyah pada mata
pelajaran Qiroatul Kitab pada siswi kelas XII
MTs. X
D.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya
meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya pada KBM
mata pelajaran Qiroatul Kitab di kelas IX A dan B putri MTs. X. Adapun secara
detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya adalah:
1.
Manfaat bagi guru
a.
Guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melaksanakan
upaya inovatif dalam menyampaikan materi Qiroatul Kitab
b.
Meningkatkan kemampuan guru dalam mengatasi setiap problematika
yang muncul dari siswa
c.
Dapat meningkatkan minat guru untuk melakukan penelitian tindakan
kelas
d.
Membantu guru dalam merancang strategi dan metode pembelajaran yang
tepat
2.
Manfaat bagi siswa
a.
Tumbuhnya motifasi siswa dalam proses pembelajaran
b.
Meningkatnya hasil belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif
c.
Memudahkan siswa dalam menangkap pehaman yang diberikan oleh guru
d.
Meningkatnya kektifan siswa dalam mengikuti pembelajaran materi
Qiroatul Kitab
3.
Manfaat bagi lembaga
a.
Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran Qiroatul Kitab
b.
Tumbuhnya motifasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran
yang bermutu
c.
Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif di sekolah
4.
Manfaat bagi khazanah pengetahuan
Penelitian sangat diharapkan memberi konstribusi bagi perkembangan
khazanah pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan (pengembangan metode
pembelajaran sejarah kebudayaan islam).
E.
Definisi Oprasional Variable
Penelitian tindakan kelas ini berjudul “ Optimalisasi Metode
Jahriyah dalam Pemahaman Mata Pelajaran Qiroatul Kitab pada Siswi Kelas XII MTs.
X Tahun Pelajaran
2013/2014 ”.
Optimalisasi : pengoptimalan, dikerjakan
lebih efektif, lebih giat dan lebih efisien
Metode : cara teratur yang digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu dengan yang
dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu
kegiatan guna mencapai tujuan
yangditentukan.
Membaca Jahriyah : membaca dengan suara lantang / keras
sehingga mampu didengar oleh semua yang ada diruangan tersebut.
Qiroatul Kitab : membaca kitab klasik (kuning)
tanpa harokat dan tanpa makna. Adapun kitab yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kitab Taqrib karangan Asy Syaikh Abu Syuja’
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini
diuraikan kajian pustaka secara berurutan meliputi subbab berikut: A. Kedudukan
Metode dalam Belajar Mengajar ; B. Metode Membaca Jahriyah; C. Pengertian
Qiro’atul Kitab.
A. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
1. Metode Sebagai
Alat Motivasi Ekstrinsik
Motivasi
Ekstrinsik menurut Sarsiman. A. M. (1988: 90) adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi
sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam
penggunaan metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana
kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Dalam perumusan tujuan, guru
perlu merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur. Dengan begitu mudahlah bagi
guru menentukan metode yang bagaimana yang dipilih guna menunjang pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Penggunaan
metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
2.Metode Sebagai
Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar
tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya
serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang
cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor Intelegensi mempengaruhi
daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang yang diberikan oleh guru.
Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat
tercapai.
Karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, menurut Dra.
Roestiyah. N. K. (1989: 1), guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat
belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah
satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai tehnik-tehnik
penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan demikian, metode
mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
3.Metode Sebagai
Alat untuk Mencapai Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang
akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan adalah pedoman yang
memberi arah ke mana kegiatan belajar mengajar akan dibawa.
Guru sebaiknya
menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga
dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
B.
Metode Membaca Jahriyah
1.
Latar Belakang Metode Membaca
Metode ini lahir dari pemikiran para ahli pengajaran bahasa asing
pada awal abad 20. teori ini dipelopori oleh bebrapa pendidik Inggris dan
Amerika. West (1926) yang mengajar bahasa Inggris di India, berpendapat bahwa
belajar membaca secara lancer jauh lebih penting bagi orang-orang India yang
belajar bahasa Inggris ketimbang berbicara. West menganjurkan suatu penekanan
padsa membaca buku hanya karena dia menganggap hal itu sebagai keterampilan
yang paling bermanfaat yang harus diperolwh dalam bahasa asing, tetapi juga
karena hal itulah yang paling mudah, suatu keterampilan dengan nilai tambah
yang paling besar pada siswa pada tahap – tahap awal pembelajaran bahasa.
Mendasarkan dirinya pada karya “Teacher’s
Word Book” (1921), West menepa para pembaca dengan sejumlah kosa
kata terkontrol dan ulangan secara teratur bagi kata-kata baru.dalam laporan hasil penelitian Coleman dan kawan-kawan tahun 1929,
seperti dituturkan Nababan (1993: 19 ) dianjurkan bahwa tujuan pengajaran
bahasa asing yang realistis adalah tercapainyaketerampilan membaca, maka perlu
digunakan metode membaca (thariqah al-qiraah/ reading methode). Hasil
laporan ini adalah bahwa tujuan utama program-program bahasa sebagai bahasa
asing adalah diganti menjadi keterampilan membaca.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dasar metode membaca adalah
penguasaan bahasa asing dengan memulainya dari penguasaan unsur bahasa yang
terkecil, yaitu kosakata, yang didahului oleh latihan pengucapan yang benar,
lalu pemahaman. Penguasaan unsur bahasa yang terkecil akan menentukan
penguasaan bahasa secara keseluruhan. Sedangkan pengucapan kata dan pelafalan
kalimat yang baik dan benar merupakan modal dasar membaca yang baik dan benar.
2.
Tujuan dan Teknik Metode Membaca
a.
Tujuan Metode membaca
1.
Memahami isi atau kandungan suatu bacaan
2.
Untuk mencari informasi apapun yang dibutuhkan melalui sebuah
tulisan baik informasi kognitif, intelektual, refrensial dan factual, aktif dan
emosional.
b.
Teknik Pengajaran Keterampilan Membaca
Melihat
tujuan di atas maka perlu penulis bahas tentang teknik pengajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca. Adapaun teknik yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Guru membacakan beberapa kalimat dan jumlah dan disertai penjelasan
maknanya (dengan mengcapkan gambar, isyarah, gerakan, peragaan, dll) setelah
yakin bahwa siswa telah faham, kemudian guru menggunakan kalimat atau jumlah
dalam komunikasi praktis.
2.
Guru menyuruh siswa membuka buku dan membacakan kalimat dan jumlah
sekali lagi dan meminta siswa untuk mengulangi lagi.
3.
Siswa mengulangi kalimat dan jumlah secara bersama-sama, kemudian
kelas dibagi dua atau tiga kelompok setiap kelompok diminta untuk
mengulang-ulang sampai akhirnya guru memilih salah satu siswa secara acak untuk
mengulang dan diikuti oleh seluruh temannya.
4.
Setelah selesai mebaca bersama-sama lalu siswa diminta untuk
membaca sendiri-sendiri dalam hati.
5.
Setelah selesai mebaca, siswa diminta menghadap ke depan dan
membiarkan buku tetap dalam keadaan terbuka.
6.
Setelah itu, guru tidak memberikan toleran waktu bagi siswa yang
belum selesai dan juga tidak membiarkan mereka mengulangi teks pada waktu Tanyajawab.
Hal ini mendorong siswa membaca secara tepat.
7.
Guru memberi pertanyaan seputar teks dan buku tetap terbuka, karena
pada saat ini guru belum menguji hafalan siswa, siswa diperbolehkan untuk
mencari jawaban dalam teks.
8.
Sebaiknya pertanyaan urut berdasarkan jawaban dalam teks sehingga
dapat diketahui sampai batas mana.
9.
Hendaknya pertanyaan-pertanyaan itu membutuhkan jawaban pendek.
10.
Jika pertanyaan tidak mampu dijawaboleh siswa yang ditunjuk maka
harus diberikan kepada siswa yang lain.
11.
Memotifasi siswa untuk menjawabpertanyaan sebagaimana yang ada
dalam teks tanpa meminta siswa menjawab dengan ungkapan baru.
12.
Waktu yang ideal untuk melakukan Tanya jawab selama 20-25 menit
3.
Metode Jahriyah/Membaca Nyaring (Al-Qiro’ah Al-Jahriyah)
Membaca nyaring
adalah membaca dengan melafalkan atau menyuarakan symbol-simbol tertulis berupa
kata-kata atau kalimat yang dibaca. Latihan membaca ini lebih cocok diberikan
kepada pelajaran tingkat pemula. Adapun tujuan dari membaca nyaring inil adalah
agar pelajar mapu melafalkan bacaan dengan baik sesuai dengan system bunyi
dalam bahasa Arab.
Selain itu ada
bebrapa keuntungan dari membaca nyaring, antara lain:
1.
Membaca kepercayaan diri pelajaran
2.
Kesalahan-kesalahan dalam melafalkan dapat langsung diperbaiki oleh
guru.
3.
Memperkuat disiplin dalam kelas, karena pelajar berperan serta
secara aktif dan tidak boleh ketinggalan dalam membaca serentak.
4.
Memberi kesempatan kepada pelajar untuk menghubungkan lafal dengan
otografi (tulisan).
5.
Melatih pelajar untuk membaca dalam kelompok-kelompok.
C. Pengertian
Qiro’atul Kitab
Di kalangan pesantren, kitab-kitab Islam klasik sering disebut kitab
kuning, karena warna kertas edisi-edisi kitab kebanyakan berwarna kuning.
Kitab kuning merupakan kitab-kitab keagamaan berbahasa Arab, sebagai produk
pemikiran ulama-ulama masa lampau (al-salaf) yang ditulis dengan format khas
pra modern, sebelum abad ke-17-an M. atau disebut juga dengan “kitab gundul”
karena huruf-huruf yang ada di dalamnya kebanyakan tidak memakai harakat (tanda
baca), yang biasa disebut dengan gundul. Untuk bisa membacanya dibutuhkan
keahlian tersendiri dengan kematangan ilmu nahwu, sharaf dan balaghah.
Menurut Dhofier pada masa lalu, pengajaran kitab-kitab Islam klasik
merupakan satu-satunya pengajaran formal yang diberikan dalam lingkungan
pesantren. Pada saat ini, kebanyakan pesantren telah mengambil pengajaran
pengetahuan umum sebagai suatu bagian yang juga penting dalam pendidikan
pesantren, namun pengajaran kitab-kitab Islam klasik masih diberi kepentingan
tinggi. Pada umumnya, pelajaran dimulai dengan kitab-kitab yang lebih mendalam
dan tingkatan suatu pesantren bisa diketahui dari jenis kitab-kitab yang
diajarkan.
Kitab-kitab klasik yang diajarkan di pesantren dapat digolongkan kepada
(8) kelompok, antara lain menyangkut materi: (a) Nahwu atau Sharaf (b) Fiqh (c)
Ushul Fiqh (d) Hadits (e) Tafsir (f) Tauhid (g) Tasawwuf dan Akhlak (h) Etika,
serta cabang-cabang ilmu lainnya seperti tarikh atau sejarah dan balaghah atau
sastra Arab.
Adapun yang dinamakan Qiroatul Kitab di sini adalah membaca kitab-kitab
klasik tersebut dengan tanpa harakah dan
makna, selanjutnya menjelaskan maksud dari kalimah-kalimah yang telah dibaca
dan ilmu gramatikanya
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metode penelitian secara berurutan meliputi:
A. Setting Penelitian; B. Subyek Penelitian; C. Rencana dan Prosedur Penelitian;
D. Jadwal Penelitian; E. Biaya Penelitian; F. Personalia Penelitian
- Setting
Penelitian
1.
Tempat Penelitian
Tempat
penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di MTs. X tahun
ajaran 2013-2014. Pemilihan lokasi ini karena di madrasah tersebut terdapat
mata pelajaran Qiro’atul Kitab dan salah satu visi dari marasah tersebut adalah
“Unggul dan terampil membaca dan memahami literatur bahasa Arab”,
sehingga penelitian tindakan kelas ini bisa dilakukan.
2.
Waktu Penelitian
Waktu
penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini
dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Septembar s/d Desember
2013
- Subjek
Penelitian
Subyek
penelitian adalah siswi kelas IX MTs. X sebanyak 60 anak. Pemilihan kelas ini
dikarenakan kelas ini sudah melakukan pembauran selama satu tahun setelah
pengelompokan di kelas VII berdasar latar belakang sekolah dan perbedaan
kemampuan dalam menangkap pelajaran pada sekolaah asal (sekolah dasar
masing-masing individu) dan di kelas VIII pembauran tersebut sudah dimulai
sehingga di kelas IX kemampuan menangkap pelajaran di rasa sudah merata.
- Rencana
dan Prosedur Penelitian
Desain Penelitian adalah berupa Penelitian Tindakan Kelas dengan
alur kegiatan:
1.Refleksi Awal
2.Perencanaan Tindakan I
3.Pelaksanaan Tindakan I
4.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi I
5.Perencanaan Tindakan II
6.Pelaksanaan Tindakan II
7.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi II
8.Perencanaan Tindakan III
9.Pelaksanaan Tindakan III
10.Observasi, Refleksi, dan Evaluasi III
Berdasarkan desain di atas tahapan penelitian dijelaskan sebagai
berikut:
a. Refleksi Awal
Pada tahapan
ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam memahami materi Qiroatul Kitab
b.
Perencanaan
Tindakan
Masalah yang
ditemukan akan diatasi dengan melakukan langkah-langkah perencanaan tindakan,
yaitu menyusun instrumen penelitian berupa: Rencana Program Pembelajaran (RPP),
Pengadaan Lembar Kegiatan Siswa (LKS), soal tes, angket, lembar observasi.
c.
Pelaksanaan
Tindakan
Pada tahap ini
dilakukan tindakan berupa pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau
pengumpulan data hasil angket, lembar observasi, dan hasil tes.
Materi pelajaran pada tahap pelaksanaan tindakan I: memberi makna
pada kitabus Sholat dan pembahasan ilmu gramatika arabnya, tindakan II:
menghafal makna pada Kitabus Sholat dan memahami makna pada Kitabus Sholat,
Tindakan III: membacakan makna pada Kitabus Sholat dan pemberian tes
d.
Observasi,
Refleksi, dan Evaluasi
Tahap ini
dilakukan untuk mengumpulkan data-data dan menganalisisnya untuk kemudian dapat
diambil kesimpulan dari penelitian ini.
- Jadwal Penelitian
Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
|
Bulan
|
NO
|
KEGIATAN
|
Ke-9
|
Ke-10
|
Ke-11
|
Ke-12
|
Ket
|
Mingguke….
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|
1
|
Perencanaan
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Persiapan
|
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
PelaksanaanTindakan
I
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
PelaksanaanTindakan
II
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
PelaksanaanTindakan
III
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
√
|
|
|
|
|
|
6
|
Pengelolaan
Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
|
|
7
|
PenyusunLaporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
√
|
√
|
|
Sesuai dengan
rencana yang tertuang pada point D di atas, penelitian ini akan dilaksanakan
melalui beberapa tahap
E.
Biaya Penelitian
Kegiatan penelitian yang
akan dilaksanakan memerlukan dana atau biaya operasional sejak tahap
perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian laporan penelitian. Rencana
anggaran penelitian sebagai berikut:
BIAYA PENELITIAN
No.
|
Kegiatan
|
Biaya (Rp)
|
Keterangan
|
1.
|
Perencanaan
- Pengetikan RPP
- Pengadaan LKS
|
50.000
300.000
|
Subjek
Penelitian adalah siswi kelas IX A dan B berjumlah 60 orang
|
2.
|
Persiapan
- Pengetikan dan
pengadaan soal tes
- Pembelian buku literature
- Dokumentasi
- Transportasi dan konsumsi
|
150.000
500.000
150.000
50.000
|
3.
|
Pelaksanaan
- Transportasi dan
konsumsi (x 3 pelaksanaan)
- Honor observer (x 2
orang)
|
150.000
500.000
|
4.
|
Penyelesaian
- Pengetikan dan
Penggandaan Laporan Hasil Penelitian
- Transportasi
|
500.000
50.000
|
|
Jumlah
|
2.400.000
|
|
- Personalia Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas ini dilaksanakan oleh 2 orang peneliti yakni: @sangpemburusurga
dan @Akhlish Liy Fu’adiy, dibantu oleh guru fak materi Qiroatul Kitab pada
Madrasah Tsnawiyah X, yakni : bapak Ali Muhajir S.Pd
DAFTAR PUSTAKA
(Malang: UIN Malang Press, 2008)
---------Kurikulum KTSP (Revisi) Madrasah
Tsanawiyah Fattah Hasyim Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang Tahun Pelajaran
2011-2012
Mulyasa, E., Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009), cet. II
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Instrumen-instrumen:
1.
Silabus
2.
RPP
3.
Lembar
Observasi
4.
Soal
pre test dan post test