Rabu, 19 Maret 2014

penciptaan lingkungan bahasa Arab (بيئة عربية)

Poin-Poin Yang Akan Kita Bahas Kali ini
Ø  KBK
Ø  Pendekatan Kontekstual
Ø  Pendekatan Quantum
Ø  Hubungan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Quantum dengan Pendekatan Komunikatif
Ø  Implementasi Ketiga Pendekatan Dalam KBK
Ø  Penciptaan Lingkungan Pembelajaran Bahasa Arab

A.      KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
·         Latar Belakang
Lahirnya KBK dilatarbelakangi oleh ketidakpuasaan umum terhadap hasil pendidikan nasional selama ini. Salah satu factor penyebabnya ialah adanya kecenderungan untuk memaknai mutu pendidikan hanya dengan dari kemampuan kognitif. Akibatnya, aspek-aspek kepribadian, moral, budi pekerti, estetika, dan life-skill menjadikan terabaikan. Untuk itu, perlu dilakukan penyempurnaan kurikulum. Dan diharapkan dengan pemberlakuan KBK dapat memperkuat penerapan pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa sekolah.
·         konsep Pokok
kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum pendidikan yang menjadikan kompetensi sebagai acuan pencapaian tujuan pendidikan. Sedangkan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
B.      PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
·         Latar Belakang
Lahirnya pembelajaran kontekstual dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap pola pikir behavioristik dalam pembelajaran yang hanya berorientasi pada latihan rangsangan-tanggapan (stimulus-respons).
·         Konsep Pokok
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching-Learning (CTL) adalah suatu konsep pembelajaran yang mengaitkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi  pembalajar untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja.
C.      PENDEKATAN PEMBELAJARAN QUANTUM
·         Latar Belakang
Filosofi yang menjadi landasan pendekatan quantum ini tidak berbeda dengan pendekatan kontekstual yaitu paham progresivisme dan kontruksivisme dalam pembelajaran yang student-oriented. Keberhasilan belajar menurut pendekatan quantum ditentukan oleh suasana kelas yang tidak menekan siswa, baik secara fisik, maupun psikis.
·         Konsep Pokok
Pembelajaran Quantum atau Quantum Learning (QL) adalah sebuah model pembelajaran yang berupaya ‘mengorkestrasi’ proses belajar-mengajar agar pembelajar dapat belajar dengan perasaan aman, nyaman, dan menyenangkan” (Ghazali, 2002).
D.      HUBUNGAN PENDEKATAN-PENDEKATAN KONTEKSTUAL- QUANTUM- KOMUNIKATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM KBK
·         Hubungan Ketiga Pendekatan
1.       Reaksi dari pola pikir behavioristik, dan mengandalkan LAD (Language Acquisition Device) dalam hal kemampuan berbahasa.
2.       Bersifat Student Oriented, menekankan KBM yang berpusat pada siswa.
3.       Kebermaknaan, keterkaitan dengan situasidan kondisi berbahasa yang nyata.
4.       Penerapan pengetahuan,tidak hanya menghafalkan.
5.       Responsif terhadap budaya.
6.       Sama dalam komponen-komponennya.
7.       Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri.
·         Implementasi Pendekatan Kompetensi dalam KBK
Pendekatan berperan sebagai strategi untuk mencapai kompetensi, sedangkan KBK sebagai acuan pencapaian kompetensi.
E.       MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (BI;’AH ‘ARABIYAH)
·         Latar Belakang
Dalam dunia belajar-mengajar bahasa, dikenal istilah pemerolehan bahasa (iktisa:b al-lughah –language acquisition device) dan pembelajaran bahasa (ta’allum al-lughah – language learning). Dalam penelitian (teori Monitor)yang dikerjakan  oleh Krashen (dlam Huda, 1999, hal. 17-22) disimpulkan bahwa lingkungan bahasa formal dan informal mempengaruhi kemampuan berbahasa asing dalam cara yang berbeda. Lingkungan informal membarikan masukan bagi pemerolehan, sedangkan lingkungan formal menyediakan masukan bagi monitor. Sehingga dari uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor lingkungan bahasa (Bi;’ah Lughawiyah – Linguistik Environments) dlam menanamkan kemampuan berbahasa, karena lingkunagn bahasa  merupakan wahana pemerolehan bahasa bagi siswa.
·         Menciptakan  Lingkungan Bahasa Arab
a)      Prasyarat Penciptaan Lingkungan Bahasa Arab
1.       Adanya sikap positif kepada bahasa Arab dan komitmen yang kuat.
2.       Adanya beberapa figur di lingkungan lembaga pendidikan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab.
3.       Tersedianya alokasi dana yang memadai untuk pengadaan sarana dan prasarana.
b)      Menciptakan Lingungan Bahasa Arab Formal
1.       Menggunakan strategi interaksionis.
2.       Menggunakan materi yang bervariasi.
3.       Memperluas input kebahasaan.
4.       Memberikan peran yang dominan kepada siswa.
5.       Sedapat mungkin menggunakan bahasa Arab.
6.       Menggunakan metoda yang relevan.
7.       Merancang dan menyelanggarakan berbagai kegiatan penunjang.
c)       Menciptakan Lingkungan Bahasa Arab Informal
1.       Sumberdaya Manusia
2.       Lingkungan sikologis
3.       Lingkungan Bicara
ü  Guru bahasa Arab “rajin” menggunakan bahasa Arab dalam berbicara dengan  siswanya
ü  Dibudayakan penggunaanungkapan-ungkapan bahasa Arab dalam pergaulan sehari-hari di lingkungan sekolah
ü  Diteta[kan adanya hari bahasa Arab ( يوم عربي)
ü  Ada juga yang menetapkan “lorong bahasa Arab”
ü  Ditetapkakn sanksi-sanksi yang edukatig dan tidak memberatkan bagi yang melanggar ketentuan-ketentuan tsb
4.       Lingkungan pandang/baca
5.       Lingkungan Dengar
6.       Lingkungan Pandang-Dengar
7.       Kelompok Pecinta Bahasa Arab
8.       Penyelanggaraan “Pekan ‘Araby
9.       Self Access Centre (مركز التعليم الذاتي)



Diambil dari buku “Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab” Fuad Effendy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar