Poin-Poin Yang Akan
Kita Bahas Kali ini
Ø KBK
Ø Pendekatan Kontekstual
Ø Pendekatan Quantum
Ø Hubungan Pendekatan
Kontekstual dan Pendekatan Quantum dengan Pendekatan Komunikatif
Ø Implementasi Ketiga
Pendekatan Dalam KBK
Ø Penciptaan Lingkungan
Pembelajaran Bahasa Arab
A.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
·
Latar Belakang
Lahirnya KBK dilatarbelakangi oleh
ketidakpuasaan umum terhadap hasil pendidikan nasional selama ini. Salah satu
factor penyebabnya ialah adanya kecenderungan untuk memaknai mutu pendidikan
hanya dengan dari kemampuan kognitif. Akibatnya, aspek-aspek kepribadian,
moral, budi pekerti, estetika, dan life-skill menjadikan terabaikan.
Untuk itu, perlu dilakukan penyempurnaan kurikulum. Dan diharapkan dengan
pemberlakuan KBK dapat memperkuat penerapan pendekatan komunikatif dalam
pengajaran bahasa sekolah.
·
konsep Pokok
kurikulum Berbasis Kompetensi
adalah kurikulum pendidikan yang menjadikan kompetensi sebagai acuan pencapaian
tujuan pendidikan. Sedangkan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
B.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
·
Latar Belakang
Lahirnya pembelajaran kontekstual
dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap pola pikir behavioristik dalam
pembelajaran yang hanya berorientasi pada latihan rangsangan-tanggapan (stimulus-respons).
·
Konsep Pokok
Pendekatan Kontekstual atau Contextual
Teaching-Learning (CTL) adalah suatu konsep pembelajaran yang mengaitkan
isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi pembalajar untuk membuat hubungan antara
pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,
warga negara, dan tenaga kerja.
C.
PENDEKATAN PEMBELAJARAN QUANTUM
·
Latar Belakang
Filosofi yang menjadi landasan
pendekatan quantum ini tidak berbeda dengan pendekatan kontekstual yaitu paham
progresivisme dan kontruksivisme dalam pembelajaran yang student-oriented.
Keberhasilan belajar menurut pendekatan quantum ditentukan oleh suasana kelas
yang tidak menekan siswa, baik secara fisik, maupun psikis.
·
Konsep Pokok
Pembelajaran Quantum atau Quantum Learning
(QL) adalah sebuah model pembelajaran yang berupaya ‘mengorkestrasi’ proses
belajar-mengajar agar pembelajar dapat belajar dengan perasaan aman, nyaman,
dan menyenangkan” (Ghazali, 2002).
D.
HUBUNGAN PENDEKATAN-PENDEKATAN KONTEKSTUAL- QUANTUM- KOMUNIKATIF DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM KBK
·
Hubungan Ketiga Pendekatan
1.
Reaksi dari pola pikir behavioristik, dan mengandalkan LAD (Language
Acquisition Device) dalam hal kemampuan berbahasa.
2.
Bersifat Student Oriented, menekankan KBM yang berpusat pada
siswa.
3.
Kebermaknaan, keterkaitan dengan situasidan kondisi berbahasa yang
nyata.
4.
Penerapan pengetahuan,tidak hanya menghafalkan.
5.
Responsif terhadap budaya.
6.
Sama dalam komponen-komponennya.
7.
Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri.
·
Implementasi Pendekatan Kompetensi dalam KBK
Pendekatan berperan sebagai strategi untuk
mencapai kompetensi, sedangkan KBK sebagai acuan pencapaian kompetensi.
E.
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB (BI;’AH ‘ARABIYAH)
·
Latar Belakang
Dalam dunia belajar-mengajar bahasa, dikenal
istilah pemerolehan bahasa (iktisa:b al-lughah –language acquisition device)
dan pembelajaran bahasa (ta’allum al-lughah – language learning). Dalam
penelitian (teori Monitor)yang dikerjakan oleh Krashen (dlam Huda, 1999, hal. 17-22)
disimpulkan bahwa lingkungan bahasa formal dan informal mempengaruhi kemampuan
berbahasa asing dalam cara yang berbeda. Lingkungan informal membarikan masukan
bagi pemerolehan, sedangkan lingkungan formal menyediakan masukan bagi monitor.
Sehingga dari uraian di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor lingkungan
bahasa (Bi;’ah Lughawiyah – Linguistik Environments) dlam menanamkan
kemampuan berbahasa, karena lingkunagn bahasa
merupakan wahana pemerolehan bahasa bagi siswa.
·
Menciptakan Lingkungan Bahasa
Arab
a)
Prasyarat Penciptaan Lingkungan Bahasa Arab
1.
Adanya sikap positif kepada bahasa Arab dan komitmen yang kuat.
2.
Adanya beberapa figur di lingkungan lembaga pendidikan yang mampu
berkomunikasi dengan bahasa Arab.
3.
Tersedianya alokasi dana yang memadai untuk pengadaan sarana dan
prasarana.
b)
Menciptakan Lingungan Bahasa Arab Formal
1.
Menggunakan strategi interaksionis.
2.
Menggunakan materi yang bervariasi.
3.
Memperluas input kebahasaan.
4.
Memberikan peran yang dominan kepada siswa.
5.
Sedapat mungkin menggunakan bahasa Arab.
6.
Menggunakan metoda yang relevan.
7.
Merancang dan menyelanggarakan berbagai kegiatan penunjang.
c)
Menciptakan Lingkungan Bahasa Arab Informal
1.
Sumberdaya Manusia
2.
Lingkungan sikologis
3.
Lingkungan Bicara
ü
Guru bahasa Arab “rajin” menggunakan bahasa Arab dalam berbicara
dengan siswanya
ü
Dibudayakan penggunaanungkapan-ungkapan bahasa Arab dalam pergaulan
sehari-hari di lingkungan sekolah
ü
Diteta[kan adanya hari bahasa Arab ( يوم عربي)
ü
Ada juga yang menetapkan “lorong bahasa Arab”
ü
Ditetapkakn sanksi-sanksi yang edukatig dan tidak memberatkan bagi yang
melanggar ketentuan-ketentuan tsb
4.
Lingkungan pandang/baca
5.
Lingkungan Dengar
6.
Lingkungan Pandang-Dengar
7.
Kelompok Pecinta Bahasa Arab
8.
Penyelanggaraan “Pekan ‘Araby”
9.
Self Access Centre (مركز التعليم
الذاتي)
Diambil dari buku “Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab” Fuad Effendy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar